Pola Asuh Orang Tua Seperti Ini Peyebab Anak Menjadi Keras Kepala

URBANJABAR.COM - Pernah ga sih ngerasain dimana anak itu kok susah banget ya dikasi tau, dikasi tau malah ngeyel, alias keras kepala banget. Kalo dikasi tau bukannya nurut malah ngambek.⁣⁣

Sebenarnya setiap anak itu pasti punya sifat 'keras kepala' ini. Karena usia juga, kemampuan untuk mengerti dan memahami suatu hal juga belum sempurna. ⁣⁣
⁣⁣
Sifat keras kepala itu lebih dipengaruhi oleh sikap orang tuanya sendiri. Kalau pola asuhnya salah, maka hal itu pun akan memperburuk sifat keras kepala pada anak.

Contohnya: rata-rata setiap anak kalau lewat toko mainan, keliatan mainan yang dia suka, anak cenderung ingin minta dibelikan mainan tersebut. ⁣⁣

Baca Juga: Deretan 7 Kota Dengan Biaya Hidup Termahal Di Indonesia, Salah Satunya Depok
⁣⁣
Ada orang tua yang bisa memberi tau dan memberikan pengertian pada anak kenapa tidak membeli mainan itu.

Ada juga orang tua yang tidak tahan dengan rengekan dan tangisan anak ketika meminta mainan itu, dan akhirnya membelikan mainan itu pada anak.⁣⁣

Hal ini juga akan memberikan pengaruh besar dalam pembentukan karakter anak yang keras kepala ini. Berikut hal yang harus dihindari bagi para orang tua.

Baca Juga: Nonton Drakor 'Through The Darkness' Episode 2, Kim Nam Gil Bertemu Dengan Go Geon Han

1. Anak Sering Dibentak

Ketika anak berbuat salah, anak mnalah dibentak dengan keras. Hal ini malah membuat anak menjadi sakit hati.

Walau pun anak akan tetap menuruti perkataan orang tua, namun di dalam hati mereka, mereka merasa jengkel pada orang tua.

2. Selalu Menuruti Semua Permintaan Anak

Ketika anak tantrum karena minta sesuatu, ada orang tua yang cenderung menuruti permintaan anak agar anak tidak lagi menangis.

Baca Juga: Nonton Drakor 'Through The Darkness' Episode 2, Kim Nam Gil Bertemu Dengan Go Geon Han

Kebiasaan ini akan membangun sikap keras kepala pada anak. Anak jadi belajar bahwa dengan sikap keras kepala, maka orang tua akan nmenuruti permintaannya.⁣⁣

3. Selalu Berbicara Dengan Nada Keras

Anak adalah peniru ulung, apapun yang orang tua lakukan dalam sehari-hari akan ditiru oleh anak.

Jika orang tua selalu berbicara dengan nada keras ketika menyelesaikan sesuatu, maka anak pun akan bisa meniru perilaku tersebut.

Anak jadi akan belajar untuk berbicara dengan nada keras untuk menyelesaikan masalah.