URBANJABAR.COM - Miniso adalah tempat belanja yang banyak digemari oleh anak-anak muda hingga orang dewasa.
Miniso juga banyak menjual berbagai macam barang mulai dari alat tulis, perlengkapan rumah, bahkan hingga ke Skin Care.
Tetapi ternyata brand Miniso diketahui telah mengganti logonya. Banyak yang mengkritik brand Miniso karena logonya.
Hingga akhirnya 3000 outlet Miniso mengganti semua logonya. Misal cuma mengganti 1 sampai 2 toko saja mungkin hanya dikenakan biaya 2 hingga 3 juta rupiah.
Tetapi Miniso mengganti semua outlet brandnya. Lantas kenapa harus diganti logonya?
Baca Juga: Holding BUMN Farmasi Resmikan Logo Biofarma Group dan Luncurkan Dua Produk Terbaru
Seperti yang diketahui bahwa brand Miniso, outletnya ataupun logonya desainnya seperti brand dari Jepang.
Padahal faktanya Miniso adalah brand dari Cina. Tentunya, hal ini membuat banyak kritikan terhadapa brand Miniso.
Kenapa harus dibuat seperti brand Jepang dan tidak bangga dengan negara sendiri. Padahal banyak juga produk dari Cina yang bagus dan terkenal.
Lalu kenapa look dan feelnya bisa seperti brand dari Jepang?
Ternyata hal ini bisa meningkatkan image produknya. Sehingga orang akan berpikir kalau Miniso made in Jepang.
Karena biasanya brand dari Jepang berkualitas. Oleh karena itu, owner dari Miniso ini membuat look dan feel Miniso terlihat seperti dari Jepang.
Hal seperti ini dinamakan dengan visual Identity. Di mana ketika seseorang membuka sebuah toko atau membuat sebuah brand dia akan menciptakan persepsi tertentu terhadap brand yang dibuatnya.
Baca Juga: Kenapa Logo Restoran Selalu Ada Warna Kuning Dan Merah? Begini Faktanya
Artikel Terkait
Pemerintah Tetapkan Logo Halal Baru, Begini Proses Penyesuaian Penggunaannya
Heboh Logo Halal Baru, Seorang Warganet Adakan Kontes Bikin Logo Halal Versi Daerah di Indonesia
Kota Bandung Luncurkan Logo Resmi Jelang Perayaan Hari Jadi ke 212, Begini Maknanya
Makna dan Logo Hari Pramuka ke 61 Berdasarkan SK Kwarnas Nomor 62 Tahun 2022
Konsep Dan Filosofi Dalam 'Logo' Hari Jadi Kuningan Yang Ke- 524